Wamendes PDTT: Dana Desa Itu Dana Seluruh Warga dan Bukan Dana Siapapun
Raja Ampat, InfoPublik - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi menegaskan, dana desa itu bukan dana siapapun. Dana desa itu dana seluruh warga
“Prinsipnya begini. Dana desa itu bukan dana siapa pun. Itu adalah dananya warga desa. Pemilik sah dana desa itu adalah warga desa itu sendiri,” ujar Budi Arie Setiadi kepada jurnalis Media Center Raja Ampat di Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Kamis (4/6/2021).
Budi Arie Setiadi menegaskan untuk itu proses pembangunan dan pemanfaatan dana desa itu harus transparan dan menyerap aspirasi dari masyarakat. Karena tujuan penggunaan dana desa ini harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri.
Dirinya memberi apreasi pada pengelolaan dana desa di Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat karena dipublikasikan secara terbuka dengan membuat baliho pemanfaatan dan pengelolaan dana desa.
Baliho informasi pemanfaat dana desa tersebut terpapang ditengah kampung sehingga mudah dibaca dan diketahui publik.
Disinggung soal kemungkinan penambahan besaran anggaran dana desa untuk Raja Ampat, Budi Arie menjelaskan formulasi sudah ada.
Memang betul Raja Ampat luas dan luasan wilayah suatu daerah menjadi salah faktor penentu besaran dana desa, tetapi juga ada factor jumlah penduduk.
“Di Jawa itu satu desa yang jumlah pendudukan 6.000 sampai 12.000 jiwa. Disini satu kampung jumlah 200-300 jiwa. Memang luas. Pilihannya satu luas tapi satu banyak,” kata dia.
Terkait dukungan Kemendes PDTT terhadap pembangunan Raja Ampat, Budi Arie Setiadi menegaskan yang pasti Kabupaten Raja Ampat dan seluruh Kabupaten di Papua Barat menjadi perhatian pada institusinya.
Karena Papua dan Papua dan Papua Barat, katanya perlu dipercepat kemajuannya sebagaimana daerah lain.
“Khususnya Kabupaten Raja Ampat, potensi yang indah, bagus kita sama mendukung. Memang tantangan memang banyak dan itu pasti karena luasnya wilayah, diperlukan daya juang kita semua untuk memajukan Kabupaten Raja Ampat,”ujarnya.
Dirinya berharap pengembangan perpusataan desa berbasis digital bisa juga dikembangkan di Kampung-Kampung lain di Raja Ampat dalam rangka mengembangkan minta baca anak dan mendukung pembangunan sumber daya manusia yang cerdas.
“Pustaka desa berbasis digital ini kita kembangkan sehingga seluruh anak-anak di Raja Ampat bias gemar membaca. Karena hanya dengan membaca orang akan menjadi cerdas dan berilmu,” jelasnya. (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat/toeb)
Bagikan Berita Ini :